Selasa, 20 September 2016

Gejala dan Tips Menyusui Bayi untuk Gejala Asam Lambung

Obat Asam Lambung Tinggi - Gejala asam lambung sering menimpa orang dewasa dan juga ibu hamil, namun jangan salah penyakit ini bisa menimpa bayi. Gangguan asam lambung yang terjadi pada sang buah hati itu karena berbagai alasan.

Gejala dan Tips Menyusui Bayi untuk Mengurangi Gejala Asam Lambung

Pada beberapa balita mungkin sudah bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan, namun pada bayi? Maka orang tua dan pengasuh harus mengenal tanda dan gejala penyakit ini dengan baik. Ini terjadi biasanya ketika mereka berusia antara 2-4 minggu. Ketika 6-9 bulan akan berkurang secara alami. Gejalanya mungkin seperti muntah yang diiringi dengan rewel, mengalami gangguan pertumbuhan atau sulit bernapas karena muntah setelah menyusu. Gejala lainnya yaitu:
  • Sakit perut.
  • Rasa sakit atau perih di tenggorokan dan dada. Sehingga sering menolak menyusu.
  • Menangis saat atau setelah menyusu.
  • Bayi sering batuk ataupun batuk yang berlangsung cukup lama.
  • Gangguan pernapasan seperti tersedak, batuk, napas berbunyi sehingga pneumonia.
  • Gangguan tumbuh kembang, hal ini disebabkan karena bayi tidak cukup memperoleh nutrisi yang dibutuhkan.
Adapun tips dalam menyusui dan memposisikan bayi untuk mengurangi asam lambung:
  1. Susui bayi sedikit-sedikit namun berulangkali. Masuk diakal untuk menyusui bayi anda lebih dari biasanya namun dengan volume lebih sedikit dari biasanya. Jika volume susu yang masuk ke perut lebih sedikit, pencernaan akan lebih cepat dan akan terdapat jumlah isi yang sedikit untuk dimuntahkan.
  2. Jaga bayi berada dalam posisi tegak setelah disusui. Seperti yang dijelaskan di atas, gravitasi membantu isi pencernaan tetap di bawah. Posisikan bayi anda duduk di pangkuan sementara kepalanya bersandar di dada anda. Jaga posisi ini kurang lebih setengah jam setelah menyusui.
  3. Menyusui sangat membantu. ASI dikenal mempunyai banyak manfaat lebih dari susu formula kaleng, terutama untuk bayi dengan asam lambung. ASI dapat dicerna lebih cepat sehingga mengurangi peludahan dan ASI mempunyai enzim khusus yang membantu pencernaan. Ditambah lagi ASI tidak memicu alergi terhadap bayi dibandingkan susu kaleng. Namun untuk mereka yang menggunakan susu formula, sangat disarankan untuk menggunakan susu yang mengandung formula hipoalergenik seperti yang dinasehatkan dokter. Selain mempunyai toleransi yang tinggi terhadap pencernaan yang sensitif, susu hipoalergenik juga bisa dicerna lebih cepat oleh perut sehingga meminimalkan muntah.
  4. Atur bayi anda pada posisi yang nyaman saat tidur. Karena bayi berbaring datar ketika tidur, gravitasi tidak dapat menolong menjaga makanan tetap di bawah pada posisi ini. Sebagai hasilnya, seorang bayi yang mempunyai asam lambung seringkali harus menahan sakit saat bangun malam. Jika seorang bayi dapat tidur dengan nyenyak, maka tidak perlu merubah kebiasaannya. Namun sebagian bayi menjadi gelisah, yang bisa dilihat dari sakit perut, nafas berbau asam, dan sendawa yang basah. Untuk masalah ini, sangat dianjurkan untuk mengangkat tempat tidur bayi kurang lebih 30 derajat. Hal ini cukup untuk mengurangi muntah. Anda juga mungkin bisa melatih bayi anda untuk tidur miring ke kiri. Karena pada posisi ini lubang masuk ke perut menjadi lebih tinggi daripada jalan keluarnya. Hal ini juga akan membantu untuk menjaga makanan tetap berada di bawah.
Itulah gejala serta tips menyusui pada bayi untuk menghindari gejala asam lambung yang aman dan mudah. Semoga bermanfaat. Selain juga pada sang buah hati, ibu juga bisa mengalami penyakit gejala asam lambung ini. Kunjungi artikel lengkapnya di: Cara Mengatasi Gangguan Asam Lambung pada Ibu Hamil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar